Nagari Pagadih ” Tunggak Tuo” Awal Berdiri Republik Indonesia Dilupakan Sejarahnya

- Penulis

Sabtu, 15 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Agam, Terasnagarinews.com
Nagari Pagadih memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan masa-masa awal Republik Indonesia. Nagari ini menjadi salah satu tempat berlindung bagi Syafruddin Prawiranegara ketika melakukan gerakan mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia melalui Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada 1948-1949.

Dikutip dari artikel M.Abduh menjelaskan, Syafruddin Prawiranegara kala itu adalah aktor utama dalam melanjutkan pemerintahan Republik Indonesia, karena Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad ditangkap Belanda.
Setelah penangkapan Soekarno dan Hatta di Yogyakarta, Belanda melakukan serangan ofensif. Perang terjadi di mana-mana, termasuk di Bukittinggi.

Syafruddin Prawiranegara yang berada di Bukittinggi pergi ke Bateh Aka yang terletak di Bukit Tontong. Di sanalah ia menyebarkan informasi yang menyatakan Republik Indonesia masih ada dan kepemimpinan Indonesia dipindahalihkan sementara melalui radio atau alat komunikasi ke seluruh kawasan di Indonesia.

Dengan kondisi seperti itu, Syafruddin dan para pejuang PDRI melakukan rapat secara sembunyi-sembunyi dan bergerilya di hutan, sungai, gunung, hingga lembah. Selama tiga bulan masa persembunyiannya di Pagadih, Syafruddin banyak dibantu oleh alim ulama setempat bernama Tuanku Jadid yang turut berperan dalam menyebarkan informasi keberadaan Republik Indonesia.

Alasan Syafruddin Prawiranegara memilih Nagari Pagadih sebagai salah satu basis perlindungan para penggerak PDRI adalah geografisnya yang terpencil dan dikelilingi perbukitan. Pagadih juga memiliki sumber daya alam melimpah yang dapat dijadikan sebagai pasokan makanan para pejuang.

Syafruddin Prawiranegara memiliki rumah tempat berlindung di Nagari Pagadih yang terletak di Jorong Tigo Kampuang. Nidan, nenek berumur 78 tahun, sekarang mengelola rumah tersebut. Ia mengaku pernah melihat Syafruddin Prawiranegara dan anggotanya mencetak uang di rumah itu.

Perjuangan PDRI di Pagadih ternyata menemui rintangan besar. Pasukan Belanda mengetahui salah satu basis persembunyian pejuang republik tersebut. Akibatnya, tentara Belanda banyak melakukan intimidasi di Nagari Pagadih demi menguak informasi keberadaan Syafruddin dan rekan-rekannya. Bahkan sampai membakar rumah penduduk setempat demi menebar teror.

Tak hanya itu, harta benda, ternak, hingga hasil panen masyarakat Pagadih juga dijarah oleh militer Belanda yang juga berisikan orang-orang Indonesia yang memihak penjajah. Tindakan kejam itu membuat banyak masyarakat Pagadih mengungsi, antara lain ke Nagari Pauh Data, Koto Tinggi, Palupuh, Bonjol, hingga Kumpulan.

Nagari Pagadih merupakan tempat persembunyian bagi para pejuang kemerdekaan, seperti Tuanku Imam Bonjol saat melawan Kolonial Belanda dan Syafruddin Prawiranegara saat PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia.

Bahkan juga tempat persembunyian bagi pejuang PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia) seperti, selain Syafruddin Prawiranegara, juga Mr. Assat, M. Natsir, dan Dahlan Jambek.

Jejak para pejuang ini masih bisa ditemui hinga saat ini di Nagari Pagadih. Bahkan sangat berpeluang  menjadi objek wisata Nagari Pagadih.

(**)

 

 

 

 

Follow WhatsApp Channel www.terasnagarinews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Barito kini

Cuaca Ekstrem di Kecamatan Matur, Hujan Deras Belum Berhenti dan Potensi Longsor Susulan Meningkat
Tunjukkan Solidaritas Yang Kuat, Ketua PKK RT 01/02 MKS Bukittinggi Salurkan Bantuan Ke Jorong Lurah Dalam
Seismogram Gunung Talang Terus Terus Mencatat Gempa Susulan Dengan Kekuatan M1 – M2 2,4
BIBIT SIKLON 91S MENDEKATI SUMATRA, SEMENTARA ITU MUNCUL BIBIT SIKLON BARU DI BELAKANGNYA
Miris Dalam suasana Berduka Galodo Sumbar Diduga Mafia Tambang Emas Tidak Menghiraukan Perintah Kapolri Yang Akan Menindak Tegas Tambang ilegal Dan ilegal Loging
Bupati Agam Beni Warlis Apresiasi Bantuan Dari Pemko Bukittinggi
Pemuda Muslimin Sumbar Perkuat Aksi Tanggap Bencana, Donasi dari Masyarakat dan Perantau Terus Mengalir
Polresta Bukittinggi Kembali Salurkan Bantuan ke Warga Terdampak di Jorong Sungai Landia

Barito kini

Rabu, 10 Desember 2025 - 11:16 WIB

Cuaca Ekstrem di Kecamatan Matur, Hujan Deras Belum Berhenti dan Potensi Longsor Susulan Meningkat

Rabu, 10 Desember 2025 - 06:55 WIB

Tunjukkan Solidaritas Yang Kuat, Ketua PKK RT 01/02 MKS Bukittinggi Salurkan Bantuan Ke Jorong Lurah Dalam

Rabu, 10 Desember 2025 - 03:43 WIB

Seismogram Gunung Talang Terus Terus Mencatat Gempa Susulan Dengan Kekuatan M1 – M2 2,4

Rabu, 10 Desember 2025 - 01:32 WIB

BIBIT SIKLON 91S MENDEKATI SUMATRA, SEMENTARA ITU MUNCUL BIBIT SIKLON BARU DI BELAKANGNYA

Sabtu, 6 Desember 2025 - 03:14 WIB

Miris Dalam suasana Berduka Galodo Sumbar Diduga Mafia Tambang Emas Tidak Menghiraukan Perintah Kapolri Yang Akan Menindak Tegas Tambang ilegal Dan ilegal Loging

Iko baru barito