Kisruh MBG : Bedanya Ahli Gigi Dengan Ahli Gizi, Jangan Samakan Tai Hidung Dengan Bulu Hidung Walau Sama Dalam Hidung

- Penulis

Selasa, 30 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Teras Nagari.com – Program makan bergizi gratis sejatinya lahir sebagai upaya pemerintah meringankan beban masyarakat sekaligus meningkatkan kualitas gizi generasi muda. Namun, realisasi di lapangan justru memunculkan masalah serius: sejumlah siswa dilaporkan mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan yang seharusnya menyehatkan.

Kejadian ini menimbulkan tanda tanya besar. Apakah distribusi makanan tidak sesuai standar kesehatan? Apakah pengawasan rantai pasok pangan terlalu longgar? Atau justru ada pihak yang sekadar mengejar proyek tanpa memperhatikan mutu?

Dalam setiap program publik, apalagi yang menyangkut pangan, pengawasan kualitas adalah hal mutlak. Makanan yang masuk ke tubuh anak-anak tidak boleh hanya dipandang sebagai angka anggaran, melainkan harus benar-benar dijamin higienis, bergizi, dan aman.

Sayangnya, dalam kusruh ini muncul perdebatan yang kadang menyimpang dari substansi. Misalnya, ada pihak yang dengan enteng menyamakan peran ahli gizi dengan ahli gigi. Padahal, kedua profesi ini sangat berbeda baik dalam ranah keilmuan maupun praktik lapangan.

Analogi kasarnya, jangan samakan “tai hidung” dengan “bulu hidung”. Meski sama-sama berada di dalam hidung, keduanya jelas berbeda fungsi dan keberadaannya. Begitu pula ahli gizi dengan ahli gigi—keduanya sama-sama tenaga kesehatan, tetapi punya lingkup kerja yang berbeda.

Ahli gizi fokus pada bagaimana makanan memengaruhi kesehatan, tumbuh kembang, serta mencegah penyakit melalui pengaturan pola makan. Sedangkan ahli gigi berfokus pada kesehatan rongga mulut, gigi, dan jaringan sekitarnya. Menyamakan keduanya bukan saja keliru, tetapi juga bisa memperkeruh pemahaman publik.

Ketika bicara soal keracunan makanan, yang paling relevan tentu peran ahli gizi, ahli kesehatan lingkungan, dan pihak keamanan pangan. Namun dalam perdebatan publik, yang muncul justru guyonan yang tidak mendidik, seolah-olah masalah ini bisa diremehkan.

Masyarakat seharusnya mendapat informasi yang jelas, bukan sekadar debat kusir. Program makan bergizi gratis memang niatnya mulia, tetapi jika implementasi buruk, maka ia akan menjadi bumerang bagi pemerintah. Bukannya menyehatkan, justru mencederai generasi muda.

Dari sisi tata kelola, seharusnya ada standar operasional baku yang ketat: mulai dari penyediaan bahan makanan, proses pengolahan, distribusi, hingga penyajian di sekolah. Tanpa standar ini, keracunan massal hanya tinggal menunggu waktu.

Selain itu, penting juga adanya audit berkala oleh lembaga independen agar kualitas makanan tetap terjaga. Jangan sampai program ini hanya menjadi ajang proyek besar-besaran yang menguntungkan segelintir pihak, sementara rakyat kecil menanggung risikonya.

Pada akhirnya, kusruh ini menjadi pelajaran penting. Niat baik tanpa eksekusi yang benar akan menghasilkan masalah. Dan perdebatan yang tidak fokus, misalnya membandingkan ahli gigi dengan ahli gizi, justru memperlihatkan rendahnya literasi kesehatan di kalangan pejabat maupun masyarakat.

Harapannya, pemerintah segera mengevaluasi program makan bergizi gratis dengan serius. Bukan hanya soal anggaran dan pencitraan, melainkan betul-betul menjamin kualitas pangan. Karena anak-anak bangsa bukan kelinci percobaan, melainkan generasi penerus yang harus dijaga.

(*)

Komentar ditutup.

Follow WhatsApp Channel www.terasnagarinews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Barito kini

Tim Pengibar Bendera MAN 1 Bukittinggi Raih Juara I Tingkat Provinsi Sumatera Barat
Bangga! Siswa MAN 1 Bukittinggi Wakili Sumatera Barat Sebagai Duta Anti Narkoba Tingkat Nasional 2025
Aniversary ke-5 Hotel Santika Bukittinggi, Gelar Donor Darah dan Santunan Anak Yatim
Sejarah Pesawat Avro Anson RI-003
Polres Payakumbuh Berbagi Bersama Mitra Deradikalisasi
Asal Usul Kata Polisi
Puluhan Sepeda Motor Berhasil Di Amankan Sat Reskrim Payakumbuh, Berawal Dari Penangkapan S
Diduga Penculik Anak Berkeliaran di Nagari Panampuang Orang tua Harap Waspada

Barito kini

Minggu, 19 Oktober 2025 - 10:09 WIB

Tim Pengibar Bendera MAN 1 Bukittinggi Raih Juara I Tingkat Provinsi Sumatera Barat

Minggu, 19 Oktober 2025 - 03:49 WIB

Bangga! Siswa MAN 1 Bukittinggi Wakili Sumatera Barat Sebagai Duta Anti Narkoba Tingkat Nasional 2025

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 03:18 WIB

Aniversary ke-5 Hotel Santika Bukittinggi, Gelar Donor Darah dan Santunan Anak Yatim

Jumat, 17 Oktober 2025 - 10:02 WIB

Sejarah Pesawat Avro Anson RI-003

Jumat, 17 Oktober 2025 - 07:04 WIB

Polres Payakumbuh Berbagi Bersama Mitra Deradikalisasi

Iko baru barito

Info daerah

Sejarah Pesawat Avro Anson RI-003

Jumat, 17 Okt 2025 - 10:02 WIB

Info daerah

Polres Payakumbuh Berbagi Bersama Mitra Deradikalisasi

Jumat, 17 Okt 2025 - 07:04 WIB