Juni 29, 2025

Konservasi

Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto, SE, Melakukan Kunjungan Kerja Ke Lembaga Konservasi Taman Margasatwa Dan Budaya Kinantan Bukittinggi

Bukittinggi, —TerasNagari News. Com, Dalam rangka Reses Masa Persidangan III Tahun Sidang 2024–2025. Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto, SE, memimpin kunjungan kerja ke Lembaga Konservasi Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK), Kota Bukittinggi, Sabtu (21/6),

Turut hadir Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni, Ph.D., dan Wakil Menteri Kehutanan RI, dr. H. Sulaiman Umar, sebagai bentuk dukungan pemerintah pusat terhadap upaya pelestarian satwa dilindungi, khususnya Harimau Sumatera yang menjadi fokus konservasi di kawasan tersebut.

Pelestarian terhadap satwa yang hampir punah menjadi fokus utama dalam kunjungan ketua Komis IV DPR RI membuka diskusi bersama pihak pengelola Taman Marga Satwa Bukittinggi.

Dalam sambutannya, ia mengapresiasi terhadap upaya pengelolaan TMSBK sebagai lembaga konservasi yang tidak hanya menjaga keanekaragaman hayati, tetapi juga melestarikan nilai-nilai budaya lokal.

“Taman Margasatwa Kinantan bukan sekadar kebun binatang. Ia merupakan aset pendidikan, pelestarian, dan kebanggaan budaya. Komisi IV DPR RI akan terus mendukung penguatan kelembagaan konservasi di daerah melalui regulasi dan pengawasan berkelanjutan” ujar Siti Hediati Soeharto.

Komisi IV DPR RI juga megajak serta pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Kehutanan berkolaborasi membangun pusat-pusat konservatif lingkungan yang ada di daerah. Sehingga, tujuan Indonesia sebagai gerbang Bumi Hijau dan keseimbangan lingkungan akan terwujud.

Sementara itu, Menteri Kehutanan RI Raja Juli Antoni menyatakan bahwa kementeriannya siap memperkuat kolaborasi lintas sektor guna mendukung konservasi yang adaptif dan berkelanjutan.

“Kami menyambut baik inisiatif TMSBK dalam pencatatan akta kelahiran Harimau Sumatera. Ini merupakan langkah konkret dalam konservasi berbasis data dan edukasi publik,” ujarnya.

Di pihak lain, upaya TMSBK dalam mendata kelahiran anak Harimau Sumatera ini sebagai bentuk upaya pelestarian terhadap kepunahan dan juga bagaimana memberikan edukasi kepada masyarakat, sehingga TMSBK di Kota Bukittinggi menjadi ruang pembelajaran terhadap lingkungan dan makhluk hidup lainnya.

Rangkaian kegiatan meliputi peninjauan fasilitas konservasi, penandatanganan simbolis akta kelahiran sepasang anak harimau Sumatera, dan dialog bersama pihak pengelola. Rombongan juga menikmati sajian kuliner tradisional ampiang dadiah sebagai bagian dari integrasi konservasi dan budaya.(Jhony.S/**)