Mei 24, 2025

Hari: 23 Mei 2025

SPBU Batang Toman langganan antrian panjang BBM di Simpang Empat

Pasaman Barat, Teras Nagari News.com – beberapa hari belakangan ini antrian panjang Bahan Bakar Minyak (BBM) solar bersubsidi terjadi di SPBU Batang Toman, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, diduga banyaknya pelangsiran. Jumat (23/5)

Antrian panjang tersebut di perkirakan mencapai 100m sampai 200m,” kata Andi salah seorang supir kepada media ini saat berada di lokasi SPBU, andi juga heran beberapa hari ini sering terjadi antrian panjang tidak sepeti biasanya, sehingga keluhan dari para supir terjadi setiap hari.

Antrian panjang terjadi dari pagi hingga siang hari, sebelum ini lancar lancar saja saya tidak tau apakah banyak pelansir BBM atau tidak, ” kata Andi

Dari pantauan media ini di lapanga memang SPBU batang toman sudah jadi langganan antrian panjang pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) solar bersubsidi sehingga kemacetan terjadi di jalan lintas simpang empat padang.

Sementara itu,” Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pasaman Barat. Tri Tegar Marinduri mengatakan. Memang dalam beberapa hari ini kita melihat antrian panjang terjadi di SPBU Batang Toman, kita tidak tau apakah ada pengurangan kuota atau memang ada mobilisasi yang tinggi dari kendaraan kendaraan di Pasaman Barat.

Selain itu ” apakah hal serupa di SPBU lainnya, seperti SPBU kinali, Air Bangis, Ujung Gading dan SPBU Sariak, kita berharap SPBU SPBU yang ada di Pasaman Barat harus menjadi perhatian khusus bagi instansi terkait apa bila yang digunakan itu BBM bersubsidi,”ungkap Tegar

 

Terkait hal tersebut media ini telah berupaya melakukan konfirmsi kepada Pengawas SPBU batang toman melalui via telvon WhatsApp namun belum ada jawaban sehingga berita ini diturunkan. (Doni saputra)

*Tomi Guru Mudo Silek Harimau Minang Kabau, Ajak Generasi Muda Melestarikan Tradisi Minang*

Agam, TerasNagari. News.Com- Perguruan Silat Tradisi Harimau Minangkabau sudah ada di Nagari Kapau sejak tahun 2017, dibimbing langsung Guru Mudo, Tomy Panduko, dan rutin melaksanakan latihan, dengan fokus pada silat tradisi dan silat kompetisi, Kamis (22/05/2025).

“Semua murid akan diberikan dasar pelatihan silat tradisi, kalaupun murid ada yang berminat dengan pertandingan, maka akan kami fokuskan latihannya ke silat kompetisi,” ungkap Tomy Panduko.

Silat tradisi diperuntukkan untuk beladiri, mempertahankan diri dari serangan musuh, melatih disiplin dan melatih adab, sedangkan silat kompetisi diperuntukkan untuk pertandingan seperti yang sering diadakan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).

“Bagi murid yang akan belajar Silat Harimau Minangkabau, untuk dapat memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan perguruan, terdiri dari 7 syarat : kain putiah sakabuang, ayam jantan biriang, pisau, siriah langkok, limau kuku harimau, bareh, dan uang, pada saat penyerahan akan dijelaskan makna yang terkandung pada masing-masing syarat tersebut,” ujar Tomy Panduko.

Tapi, murid tidak harus penuhi 7 syarat di awal, murid diberi kesempatan untuk belajar terlebih dahulu selama 3 bulan, kalau memang sudah kelihatan kesungguhan dalam berlatih, orang tua bisa langsung mengantarkan syarat lengkapnya.

“Ini kami lakukan agar orang tua bisa melihat kesungguhan anaknya dalam berlatih silat, jangan sampai setelah syarat dipenuhi, kemudian anak malas berlatih, jadi orang tua bisa antisipasi di awal,” kata Tomy Panduko.

“Perguruan Silat Harimau Minangkabau menerima murid untuk dilatih mulai dari kelas 2 SD,” lanjut Tomy Panduko.

Dimana jadwal rutin latihan terbagi 2 shift, yaitu shift siang dan shift malam hari :
– Minggu : sesudah sholat Ashar
– Rabu : sesudah sholat Isya
– Sabtu : sesudah sholat Isya

“Adapun jadwal minggu siang biasanya untuk murid yang baru belajar, seperti anak SD, sedangkan malam hari untuk murid senior, semua latihan dilakukan di dalam Hall dan sudah dilengkapi dengan matras,” tegas Tomy Panduko.

Bagi orang tua yang ingin anaknya belajar Silat Harimau Minangkabau, bisa datang langsung saat jadwal latihan ke alamat Kelompok Belajar Bidasari, Jorong Induriang, Talao, Nagari Kapau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.(Jhony.S)