Agustus 21, 2025

Hari: 7 Mei 2025

Komisi III dan IV DPRD Pasaman Barat Kunjungi PMPTSP Sumbar

PADANG, Teras Nagari News.com – Komisi III dan IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pasaman Barat yang terdiri dari H. Rommy Candra, SH, Eko Supriono, SE, dan Sulaiman, S.Sos, melakukan kunjungan kerja ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Provinsi Sumatera Barat pada Selasa (6/5).

Kunjungan ini bertujuan untuk berkonsultasi terkait peluang investasi yang dapat dikembangkan di Pasaman Barat. Rombongan DPRD turut didampingi oleh Kepala Dinas Pariwisata Pasaman Barat, Afrizal, beserta Kepala Bidang (Kabid) terkait. Pertemuan ini sendiri digagas oleh anggota DPRD Pasaman Barat, Sulaiman, S.Sos.

Rombongan disambut langsung oleh Adib Alfikri bersama JF Madya Afrijon Rajo Mudo dan Hendri Agung (mantan Kadisparpora Tanah Datar yang kini menjabat Kabid Pemasaran Disparprov Sumbar), mewakili Kepala Dinas PMPTSP Sumbar. Selain audiensi, pertemuan tersebut juga menjadi ajang silaturahmi antara kedua pihak.

Dalam audiensi, H. Rommy Candra menyampaikan bahwa salah satu fokus pembahasan adalah rencana pembangunan Pelabuhan Teluk Tapang serta pengembangan sektor pariwisata di Pasaman Barat.

“Dengan adanya rencana pembangunan tersebut, tentu diharapkan dapat mendorong kemajuan sektor pariwisata. Maka perlu juga dipersiapkan fasilitas pendukung seperti hotel, sarana rekreasi, dan penambahan destinasi wisata,” ungkapnya.

H. Rommy Candra menambahkan bahwa kedatangan mereka juga untuk meminta petunjuk dan arahan mengenai langkah-langkah yang perlu diambil oleh Pemerintah Daerah Pasaman Barat guna memajukan sektor pariwisata daerah.

“Kami membahas Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPARDA), yang merupakan dokumen strategis berisi perencanaan jangka panjang, menengah, dan pendek. RIPPARDA memuat visi, misi, tujuan, strategi, dan program-program yang akan dijalankan untuk mencapai target pembangunan pariwisata,” jelas Rommy.

Menurutnya, Pemda Pasaman Barat perlu memprioritaskan pengembangan destinasi wisata Pantai Sasak dan Air Bangis yang memiliki potensi besar untuk mendukung perekonomian masyarakat serta memberikan dampak positif bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Dalam rangka revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), semua perencanaan harus selaras, termasuk penetapan lokasi pembangunan strategis yang dibutuhkan pemerintah daerah dan masyarakat luas,” pungkas Rommy Candra.(DN)

Keluarga Korban Tragedi Di Lapas”Saya Sudah Iklaskan Dan Tak Kan Memperpanjang Lagi Permasalahan

Bukittinggi, terasnagaribews.com. 07/05/25.Kalapas kelas IIA Bukittinggi (Herdianto) bersama anggotanya pergi melayat kerumah salah satu korban yang meninggal akibat keracunan minum alkohol, yang beralamat di jalan Pemuda Kota Bukittinggi.

Dalam pertemuan tersebut Hardianto menyatakan turut berduka cita atas meninggalnya nya A(40) yang di sebabkan meminum alkohol, yang mana alkohol tersebut sebenarnya di pergunakan untk kerajinan para napi sebagai bahan campur untuk membuat parfum, sekaligus dalam kesempatan tersebut Kalapas langsung menyerahkan uang duka kepada keluarga almarhum.

Pada pertemuan tersebut pihak keluarga korban juga menyampaikan keiklasan nya dan menerima kenyataan yang menimpa pada adik nya,
Pernyataan ini muncul setelah pihak keluarga mendapatkan penjelasan lengkap mengenainya insiden keracunan yang menimpa Adiknya dan kebetulan di saat korban di bawa kerumah sakit RSUD Bukittinggi sepupu korban juga berada di TKP, Berdasarkan informasi yang diterima, kejadian tersebut murni disebabkan oleh tindakan warga binaan itu sendiri (WR) yang secara diam-diam mengambil dan mengonsumsi zat berbahaya. Pihak Lapas Bukittinggi ditegaskan tidak melakukan pembiaran dan justru bertindak cepat setelah mengetahui kejadian tersebut.

“Kami sekeluarga sangat berterima kasih atas respons cepat dan tindakan medis maksimal yang telah diberikan pihak Lapas Bukittinggi kepada anak/saudara kami,” ujar J(50)perwakilan dari keluarga korban. “Kami memahami sepenuh peristiwa tersebut dan kami mengapresiasi keterbukaan serta penjelasan yang telah diberikan.”

Di tempat yang sama Al (45) masih sepupu korban juga berada drumah sakit tersebut dan juga mengetahui semua kronologi di rumah sakit bahkan pengakuan minum alkohol tersebut langsung keluar dari bibir korban kepada sepupunya, di tambah saat di tanya dirumah sakit korban apa penyebab perutnya sakit korban tidak mau menjawab jujur, dan kurang lebih satu jam setelah berada drumah sakit korban baru menjawab dengan jujur kalau Dia sudah meminum alkohol yang sebetulnya di pergunakan membuat parfum.

Kejadian ini diharapkan tidak akan mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap Lapas Kelas IIA Bukittinggi. Sebaliknya, respons cepat dan keterbukaan pihak Lapas justru semakin memperkuat citra sebagai lembaga yang bertanggung jawab dan peduli terhadap warganya binaannya.(Js)